PENDIDIKAN AGAMA BAB SEKULARISME
Nama : Sabrina Putri Andinie Nugroho
Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris
Kelas : 1C
PANDANGAN AGAMA ISLAM TERHADAP SEKULARISME
Dalam Islam, sekularisme tidak dapat diterima karena bertentangan dengan ajaran Islam. Karena menurut pandangan Islam apabila sebuah urusan dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan maka urusan itu akan bertabrakan dengan nilai-nilai yang terdapat pada urusan yang lain. Misal kekuasaan yang tidak dilandasi dengan nilai-nilai agama, maka akan terjadi kezaliman yang seharusnya dilakukan sebagai seorang pemimpin untuk menjunjung sebuah keadilan, hukum tidak berjalan sesuai dengan kaidah agama, timbul kerusuhan sosial, ekonomi terganggu, dan seterusnya. Jadi, dari sudut pandang Islam banyak sekali kerugian yang akan ditimbulkan daripada keuntungannya.
Islam memang menghargai paham yang dianut orang, bangsa, negara, dan pemeluk agama lain. Namun Islam mewanti-wanti orang agar tidak menyebarkan paham yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Untuk tetap teguh beriman di tengah derasnya arus zaman sekularisme yang berpotensi melemahkan keimanan adalah menyibukkan diri dengan membaca Kitab Suci Al-Qur’an beserta terjemahannya, membaca hadits disertai maknanya, dan menyibukkan diri dengan menunaikan berbagai tugas ibadah keagamaan. Dengan demikian kepercayaan senantiasa bertambah kokoh dan lebih dalam paham mengenai ilmu ajaran Islam.
Pandangan Sekularisme Menurut Para Tokoh Islam
1. Pandangan Sekularisme menurut Nurcholish Madjid :
Menurutnya Sekularisme adalah untuk menduniawikan nilai-nilai yang sudah semestinya bersifat dunia, dan melepaskan ummat Islam dari kecendrungan untuk meng-ukhrawikannya, atau suatu proses penduniawian. definisi ini sama dengan apa yang diungkapkan Harvey Cox diatas, beliau menambahkan bahwa Sekularisme bertentangan dengan Agama, khususnya Agama Islam. Sebab Islam mengajarkan tentang adanya Hari Kemudian (Akhirat), dan orang Islam wajib meyakininya.
2. Pandangan Sekularisme Menurut Yusuf Qardhawi:
Menurut Yusuf Qardhawi Islam tidak membenarkan adanya pemisahan antara agama dan kehidupan atau apa yang dimaksud sebagai sekularisme diatas. Menurutnya dalam Islam sangat relevan dan terbuka dengan ilmu pengetahuan, Al Quran sendiri senantiasa menganjurkan manusia untuk selalu menggunakan akalnya. Dengan hal ini, Yusuf Qardhawi menganggap bahwa sekularisme merupakan hasil dari peradaban Barat yaitu warisan pemikiran Kristen di Eropa bukan dari warisan tradisi Islam.
Kemunculan sekularisme di Barat terjadi karena beberapa Faktor, di antaranya ialah: faktor Agama, yaitu berkenaan dengan ajaran Bibel sendiri. Faktor pemikiran, yaitu pertentangan doktrin Gereja dan ilmu pengetauhan yang berkembang pada waktu itu. faktor Psikologi, yaitu yang berhubungan dengan trauma sejarah, ketika Gereja berkuasa Barat berada dalam kemunduran, perpecahan, dan kemandekan ilmu pengetauhan. faktor Sejarah, yaitu yang berhubungan dengan sejarah Gereja khususnya ketika Gereja berkuasa pada abad pertengahan. serta faktor realitas kehidupan Empiris.
3. Pandangan Sekularisme Menurut Naquib Al-Attas :
Naquib Al – Attas secara totaliter menolak Sekularisme Barat, menurutnya sekularisasi didefinisikan sebagai pembebasan Manusia, yaitu mula – mula dari agama dan kemudian dari metafisika yang Mengatur akal dan bahasanya. Kemudian menggantikannya dengan mengangkat Setinggi-tingginya keistimewaan keduniaan, kemanusiaan dan kebendaan sebagai Yang utama bagi kesejahteraan dan ketentraman manusia di dunia. Al-Attas Mengkritik sekularisme Barat dengan alasan bahwa, sekularisme Barat telahMerubah manusia. Pertama, karena menghilangkan pesona dari alam tabi’i. Kedua, tentang peniadaan kesucian dan kewibawaan agama dari politik. Ketiga, Tentang penghapusan kesucian nilai-nilai agama dari kehidupan. Adapun solusi yang al-Attas tawarkan untuk membuang unsur-unsur Sekularisme Barat tersebut yaitu dengan menilik kembali apa yang telah dijalani Dan diajarkan oleh para nabi dan rasul dan telah disempurnakan pada zaman Nabi Muhammad SAW, yang kemudian diteruskan pula oleh para ulama Muslim yang Agung. Al-Attas menyebut para pemimpin sejati ini sebagai “lakonan lama”,Dalam arti lain dijelaskan yaitu perlunya mengkaji dan memahami kembali Khazanah keilmuan Islam.
4. Pandangan Sekularisme Menurut Buya Hamka :
Buya Hamka, menolak dengan keras apa yang disebut toleransi agama, dan juga menolak dengan keras tentang pluralisme agama juga menolak paham sekularisme. Penolakan sekularisme inilah yang membuat Hamka masuk penjara. Penghayatan tasawuf hamka itu berupa pengalaman takwa yang dinamis, bukan ingin bersatu dengan tuhan, adapun refleksi tasawuf menurut hamka yaitu berupa menampakkan makin meningginya kepekaan sosial dalam diri si sufi. Jadi intinya secara garis besar, konsep dasar sufistik menurut hamka adalah sufisme yang berorientasi ke depan. Sedangkan konsep Pendidikan dalam pandangan Hamka terbagi 2 bagian yaitu: (1). Pendidikan jasmani, pendidikan untuk pertumbuhan & kesempurnaan jasmani serta, (2). Pendidikan ruhani, pendidikan untuk kesempurnaan fitrah manusia dengan ilmu pengetahuan & pengalaman yang didasarkan pada agama. Keduanya memiliki kecenderungan untuk berkembang dengan melalui pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang paling tepat dalam menentukan perkembangan secara optimal.
AKAR KERAGUAN TERHADAP TUHAN MENURUT PARA TOKOH DUNIA
1. EMPIRISME : DAVID HUME
Teori Hume ini meruntuhkan teori rasionalisme yang mengatakan bahwa sumber pengetahuan adalah melalui rasio atau akal. Menurut Hume, pengetahuan itu bersumber dari pengalaman yang diterima oleh kesan indrawi. Hal demikian mendorong bagi kita, bahwa untuk menemukan sebuah pengetahuan kita memerlukan pengalaman kita.
2. RASIONALISME : RENE DESCARTES
Rene Descartes yang mendirikan aliran rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal. Hanya pengetahuan yang diperoleh lewat akallah yang memenuhi syarat yang dituntut oleh semua pengetahuan yang ilmiah. Dengan akal dapat diperoleh kebenaran dengan metode deduktif, seperti yang dicontohkan dalam ilmu pasti. Latar belakang munculnya rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional (skolastik) yang pernah diterima tetapi ternyata tidak mampu menangani hasil-hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi.
3. SEKULARISME : GEORGE JACOB HOLYOAKE
George Jacob Holyoake pada tahun 1846. Menurutnya, sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah, terlepas dari agama wahyu atau supernaturalisme.
4. NATURALISME: JOHN CONSTABLE
Aliran naturalisme adalah salah satu bentuk aliran dalam gaya representatif yang menggambarkan objek gambar dengan tingkat kemiripan yang tinggi dengan kenyataan.
5. POSITIVISME : AUGUSTE COMTE
Auguste Comte mengemukakan teori perkembangan manusia dalam tiga tahap atau lebih dikenal dengan The law of the three stages (hukum tiga tahap). Teori ini tidak hanya berlaku terhadap perkembangan masyarakat, tetapi berlaku juga terhadap perkembangan seorang individu.
Sekian dan terimakasih Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh :)
Komentar
Posting Komentar